Kode Huruf, kode Angka dan Kode Warna
Untuk menuliskan angka yang besar-besar misalnya jutaan, puluhan juta dan
juga menuliskan angka yang sangat kecil misalnya seperseribu, sepersepuluh juta
dan sebagainya akan makan tempat. Terutama penulisan di atas komponen yang
kecilkecil besaran-besaran tersebut sangat sulit untuk dibaca. Untuk
mempersingkat, maka orang mengunakan istilah-istilah yang ringkas dan sekalian
kodekodenya yang berupa huruf.
GIGA (G) = 1.000.000.000
MEGA (M) = 1.000.000
KILO (K) = 1.000
MILLI (m) = 0,001
MIKRO (μ) = 0,000 001
NANO (n) = 0,000 000 001
PIKO (p) = 0,000 000 000 001
Dengan kode-kode huruf itu kita dapat menuliskan angka-angka panjang
menjadi ringkas dan praktis untuk dituliskan di atas komponen terutama yang
kecilkecil, misalnya 1.000.000.000 Cycle cukup ditulis 1Mc, 0,000 000 000 001
Farrad cukup ditlis dengan 1pF dan sebagainya.
Untuk angka-angka pecahan dalam teknik radio biasa digunakan pecahan
desimal, ialah dengan tanda baca koma, misalnya satu setengah dituliskan
sebagai 1,5 dan sebagainya. Dalam teknik radio tanda baca koma tersebut diganti
dengan huruf singkatan besarannya, misalnya 1,5 kilo ditulis 1K5, 5,6 kilo
dituliskan 5K6 dan sebagainya. Cara tersebut menguntungkan terutama untuk
penulisan pada komponen yang demensinya kecil sehingga tanda baca koma sukar
dilihat dan juga dapat dengan mudah terhapus.
Disamping kode huruf, untuk mempersingkat penulisan, dalam teknik radio
dikenal juga kodekode angka. Kode angka ini digunakan untuk menggantikan
sejumlah angka nol, misalnya untuk menyingkat angka 1.200.000 dituliskan
sebagai 125. Angka yang terakhir, ialah angka lima menggantikan sejumlah angka
nol yang ada di belakang angka 12. Cara penulisan semacam ini akan dipergunakan
pada kode warna.
Yang diuraikan di atas adalah penggunaan kode angka 3 digit. Kode angka
dapat juga dituliskan dengan 4 digit, misalnya menuliskan angka 124.000 dapat
ditulis dengan 4 digit, menjadi 1243. Sistem 4 digit ini banyak digunakan pada
resistor dengan toleransi 1%. Penulisan tidak dilakukan dengan angka tetapi
dengan kodekode warna.
Angka dapat duwujudkan dalam bentuk kode warna, kode ini dapat berbentuk
gelang warna ataupun berupa bundaran yang berjajar. Adapun kode warna itu
adalah sebagai berikut ini.
0 = Hitam
1 = Cokelat
2 = Merah
3 = Orange
4 = Kuning
5 = Hijau
6 = Biru
7 = Ungu
8 = Abu-abu
9 = Putih
Penggunaan kode warna ini sangat menguntungkan terutama untuk komponen yang
kecil-kecil karena dengan gelang-gelang warna, angka menjadi mudah terlihat
dan tidak mudah terhapus.
Resistor
Di pasaran terdapat berbagai jenis resistor, dapat digolongkan menjadi dua
macam ialah resistor tetap yaitu resistor yang nilai tahanannya tetap dan ada
yang bisa diaturatur dengan tangan, ada juga yang perubahan nilai tahanannya
diatur automatis oleh cahaya atau oleh suhu.
Resistansi resistor biasanya dituliskan dengan kode warna yang berbentuk
budaran bundaran atau bisa juga gelang warna. Adapun satuan yang digunakan
adalah OHM (Ω). Kecuali besarnya resistansi, suatu resistor ditandai dengan
toleransinya, juga berupa gelang warna yang dituliskan setelah tanda resistansi.
Parameter resistor berikutnya adalah besarnya daya maksimum yang
diperkenankan melewatinya. Mengenai daya maksimum ini tidak diberikan tanda
oleh pabriknya akan tetapi hanya dilihat dari demensinya saja. Resistor ada
yang mempunyai kemampuan 1/8 Watt, 1⁄4 Watt, 1⁄2 Watt, 1 Watt, 2 Watt, 5 Watt
dan sebagainya.
Adapun kode warna untuk toleransi adalah sebgai berikut :
1 persen = Cokelat
2 persen = Merah
5 persen = Emas
10 persen = Perak
Bahan pembuat resistor dapat digunakan lilitan kawat tahanan atau dapat
pula dengan karbon. Dengan lilitan kawat tahanan, maka kecuali resistansi, juga
akan memberikan sedikit induktansi. Pada saat ini resistor yang menggunakan
karbon sudah tidak banyak terdapat di pasaran.
Resistor Variable (VR)
Nilai resistansi resistor jenis ini dapat diatur dengan tangan, bila
pengaturan dapat dilakukan setiap saat oleh operator (ada tombol pengatur)
dinamakan potensiometer dan apabila pengaturan dilakukan dengan obeng dinamakan
trimmer potensiometer (trimpot). Tahanan dalam potensiometer dapat dibuat dari
bahan carbon dan ada juga dibuat dari gulungan kawat yang disebut potensiometer
wirewound. Untuk digunakan pada voltage yang tinggi biasanya lebih disukai
jenis wirewound.
Resistor Peka Suhu dan Resistor Peka
Cahaya
Nilai resistansi thermistor tergantung dari suhu. Ada dua jenis yaitu NTC
(negative temperature coefficient) dan PTC (positive temperature coefficient).
NTC resistansinya kecil bila panas dan makin dingin makin besar. Sebaliknya PTC
resistensi kecil bila dingin dan membesar bila panas.
Ada lagi resistor jenis lain ialah LDR (Light Depending Resistor) yang
nilai resistansinya tergantung pada sinar / cahaya.
Kapasitor dapat menyimpan muatan listrik, dapat meneruskan tegangan bolak
balik (AC) akan tetapi menahan tegangan DC, besaran ukuran kekuatannya
dinyatakan dalam FARAD (F). Dalam radio, kapasitor digunakan untuk:
1.Menyimpan muatan listrik
2.Mengatur frekuensi
3.Sebagai filter
4.Sebagai alat kopel (penyambung)
Berbagai macam kapasitor digunakan pada radio, ada yang mempunyai kutub
positif dan negatif disebut polar . Ada pula yang tidak berkutub, biasa di
sebut non-polar. Kondensator elektrolit atau elco dan tantalum adalah
kondensator polar. Kondensator dengan solid dialectric biasanya non polar,
misalnya keramik, milar, silver mica, MKS (polysterene), MKP (polypropylene),
MKC (polycarbonate), MKT (polythereftalate) dan MKL (cellulose acetate).
Disamping nilai kapasitansi, kondensator mempunyai batas kemampuan tegangan
(Work Voltage), ialah tegangan maksimum yang diperbolehkan. Penulisan
kapasitansi kapasitor masif biasanya memakai code angka tiga digit dengan
satuan pF, sedangkan pada elco angka desimal.
Nilai kapasitansi kapasitor dipengaruhi oleh temperatur, diantara berbagai
jenis kapasitor yang telah disebutkan di atas, jenis mica atau silver mica
adalah yang paling tahan terhadap perubahan suhu.
Kapasitor Variable (VARCO)
Nilai kapasitansi jenis kondensator ini dapat diatur dengan tangan, bila
pengaturan dapat dilakukan setiap saat oleh operator (ada tombol pengatur)
dinamakan Kapasitor Variabel (VARCO) dan apabila pengaturan dilakukan dengan
obeng dinamakan kapasitor trimmer.
Coil adalah suatu gulungan kawat di atas suatu inti. Tergantung pada
kebutuhan, yang banyak digunakan pada radio adalah inti udara dan inti ferrite.
Coil juga disebut inductor, nilai induktansinya dinyatakan dalam besaran Henry
(H).
Dalam pesawat radio, coil digunakan :
1.Sebagai kumparan redam
2.Sebagai pengatur frekuensi
3.Sebagai filter
4.Sebagai alat kopel (penyambung)
Coil Variabel
Coil variabel adalah coil dengan induktansi yang dapat diubah-ubah,
perubahan dilakukan dengan memutar posisi inti ferrite. Coil semacam ini banyak
digunakan pada osilator agar frekuensi dapat diaturatur, bentuk coil ini
serupa dengan trafo IF.
Transformator (Trafo)
Transformator adalah dua buah kumparan yang dililitkan ada satu inti, inti
bisa inti besi atau inti ferrite. Ia dapat meneruskan arus listrik AC dan tidak
dapat untuk digunakan pada DC. Kumparan pertama disebut primer ialah kumparan
yang menerima input, kumparan kedua disebut sekunder ialah kumparan yang
menghasilkan output. Dalam pesawat radio, transformator digunakan:
1.Mengubah tegangan listrik (disebut Power Trafo)
2.Sebagai kopel
Kumparan primer dan sekunder dapat digulung secara terpisah atau dapat juga
digulung bersusun. Gulungan primer dan sekundernya bisa berdiri
sendiri-sendiri atau dapat menjadi satu ini disebut autotrafo. Gulungan trafo
diberikan TAP ditengah yang disebut disebut trafo center tap.
Trafo Kopel
Trafo kopel digunakan untuk meneruskan listrik AC disertai perubahan
impedansi. Kita ketahui bahwa gulungan kawat pada suatu inti tertentu, bila
jumlah gulungannya berbeda, cenderung akan memberikan impedansi yang berbeda
pula.
Seperti halnya pada power trafo, primer dan sekunder dapat digulung secara
terpisah atau dapat juga digulung bersusun. Suatu trafo dengan tap bila
gulungan sebelum tap dan sesudah tap symetris disebut bifilar, bila diberi dua
tap disebut trifilar.
Cara penggulungan trafo bifilar dilakukan dengan menumpuk dua kawat dan
digulung bersamasama, kemudian kedua ujungnya dihubungkan kembali (disolder).
Penyambungan dilakukan sedemikian sehingga kedua gulungan sebelum dan sesudah
tap mempunyai arah gulungan yang sama. Demikian juga untuk trifilar, dilakukan
dengan menumpuk tiga kawat.
Dalam pesawat radio, kristal banyak digunakan pada pembangkit frekuensi
tinggi (osilator) agar frekuensi osilator dapat dipertahankan stabil, disamping
frekuensi yang stabil, suatu osilator kristal mempunyai bandwidth yang sangat
sempit. Kristal yang dipakai dalam pesawat radio kebanyakan adalah sekeping
potongan kristal quartz. Frekuensi resonansinya tergantung pada ketebalan
kepingannya, misalnya untuk 7 MHz ketebalannya sekitar 0.9 MM. Seperti kita ketahui bersama bahwa suatu kristal quartz dapat memberikan
efek piezoelectric. Material piezoelectric yang lain adalah Garam Rochelle atau
nama kimianya Kalium Natrium Tartrat, kristal semacam ini kebanyakan digunakan
untuk microphone atau untuk speaker headphone.
Untuk membuat kristal dengan frekuensi yang tinggi (di atas 20 MHz) agak
sulit membuat ketebalan yang akurat. Biasanya untuk frekuensi tinggi digunakan
kristal dengan frekuensi dibawah, selanjutnya pada osilator diberikan filter
sehingga menghasilkan output harmonicnya. Kristal yang bekerja pada frekuensi
sesuai ketebalan kepingan kristal disebut kristal fundamental dan kristal yang
bekerja 3 atau 5 kalinya disebut overtone.
Disamping penggunaannya sebagai osilator, microphone dan speaker, kristal
juga digunakan sebagai filter. Kristal filter terdiri atas suatu rangkaian
kristal berupa ladder filter atau rangkaian lattice filter, kristal yang khusus
dibuat untuk filter mempunyai kaki tiga.
Ceramic Filter
Untuk keperluan filter yang tidak memerlukan bandwith sempit (bukan untuk
SSB filter), digunakan ceramic filter. Ceramic filter digunakan dalam radio
untuk IF filter.
Ceramic filter sebenarnya juga punya kemampuan sebagai osilator ataupun SSB
filter, akan tetapi penulis tidak menganjurkan untuk menggunakannya sebagai SSB
filter oleh karena bandwidth yang amat lebar, jauh melampaui bandwidth yang
diperkenankan dalam radio regulation.
Reley
Reley adalah suatu switch yang digerakkan secara elektris, dalam pesawat
radio transceiver digunakan untuk memindahmindah aliran listrik dari bagian
receiver ke bagian transmitter dan memindah-mindah antena dari receive ke
transmit.
Berbagai jenis microphone dipakai pada transceiver, akan tetapi yang banyak
dipakai adalah dynamic mic dan condensor mic atau electret condensor mic (ECM).
Jenis microphone yang lain lagi adalah carbon mic dan crystal mic.
Speaker
Speaker pada radio digunakan untuk mengubah getaran listrik yang berasal
dari detector menjadi getaran suara. Dalam speaker terdapat magnet dan suatu
kumparan yang dapat bergerak bebas. Kumparan tersebut dihubungkan dengan suatu
membran audio. Bila kumparan dilalui oleh arus AC audio, akan bergerak-gerak
dan menggetarkan membran audio.
Coaxial Cable
Untuk menghubungkan transmitter dengan antena bisa digunakan twin lead atau
coaxial cable, akan tetapi coaxial cable lebih dikenal karena mudah
menggarapnya dan terdapat banyak di pasaran. Suatu parameter penting dari suatu
coaxial cable adalah impedansinya, yang dinyatakan dalam satuan OHM.
Dalam coaxial cable terdapat dua konduktor, satu berada ditangah disebut
inner dan yang satunya menyelubungi konduktor yang ditengah tadi yang disebut
outer, outer ini dihubungkan dengan ground.
Coaxial cable yag banyak terdapat di pasaran dikenal dengan nomor seri
RG8/U dengan diameter luar 10.3 MM dan RG58A/U dengan diamater luar 5 MM,
masing-masing pempunyai impedansi 50 OHM. Komponen Aktif Radio
Selanjutnya akan di perkenalkan beberapa komponen aktif yang banyak
digunakan di radio, komponen tersebut umumnya merupakan komponen semikonduktor.
Komponen disebut semiconductor karena bahan utama untuk membuatnya adalah bahan
semiconductor, ialah suatu bahan yang dapat bersifat konductor akan tetapi dapat
pula bersifat isolator.
Dengan perkembangan di bidang ilmu bahan (material science) yang pesat
sehingga diketemukannya bahan-bahan semiconductor seperti silicon, germanium
dan sebagainya serta pengetahuan tentang sifat-sifatnya, memberikan era baru
bagi perkembangan peralatan komunikasi radio.
Teknologi radio dengan tabung-tabung elektron, sedikit demi sedikit
ditinggalkan dan digantikan dengan komponen semiconductor yang kecil, ringan
dan lebih hemat energi. Material science berkembang terus dengan pesat dan
komponen elektronik menjadi makin kecil dengan kemampuan yang makin besar.
Perkembangan teknologi material seperti sekarang ini yang terintegrasi
dengan perkembangan teknologi peroketan memberi peluang melajunya perkembangan
di bidang satelit. Satelit dapat memuat berbagai peralatan elektroinik yang
canggihcanggih dengan sumber daya dari solar cell yang bobotnya tidak terlalu
besar.
Dioda
Dioda adalah komponen semiconductor yang paling sederhana, ia terdiri atas
dua (2) elektroda yaitu katoda dan anoda.
Ujung badan dioda biasanya diberi bertanda, berupa gelang atau berupa
titik, yang menandakan letak katoda.
Dioda hanya bisa dialiri arus DC searah saja, pada arah sebaliknya arus DC
tidak akan mengalir. Apabila dioda silicon dialiri arus AC ialah arus listrik
dari PLN, maka yang mengalir hanya satu arah saja sehingga arus output dioda
berupa arus DC.
Bila anoda diberi potensial positif dan katoda negatif, dikatakan dioda
diberi forward bias dan bila sebaliknya, dikatakan dioda diberi reverse bias.
Pada forward bias, perbedaan voltage antara katoda dan anoda disebut threshold
voltage atau knee voltage. Besar voltage ini tergantung dari jenis diodanya,
bisa 0.2V, 0.6V dan sebagainya.
Bila dioda diberi reverse bias (yang beda voltagenya tergantung dari
tegangan catu) tegangan tersebut disebut tegangan terbalik. Tegangan terbalik
ini tidak boleh melampaui harga tertentu, harga ini disebut breakdown voltage,
misalnya dioda type 1N4001 sebasar 50V.
Dioda jenis germanium misalnya type 1N4148 atau 1N60 bila diberikan forward
bias dapat meneruskan getaran frekuensi radio dan bila forward bias
dihilangkan, akan memblok getaran frekuensi radio tersebut. Adanya sifat ini,
dioda jenis tersebut digunakan untuk switch.
Dioda Zener adalah suatu dioda yang mempunyai sifat bahwa tegangan
terbaliknya sangat stabil, tegangan ini dinamakan tegangan zener. Di atas
tegangan zener, dioda ini akan menghantar listrik ke dua arah. Dioda ini
digunakan sebagai voltage stabilizer atau voltage regulator. Bentuk dioda ini
seperti dioda biasa, perbedaan hanya dapat dilihat dari type yang tertulis pada
bodynya dan zener voltage dilihat pada vademicum.
Suatu jenis dioda yang lain adalah Light Emiting Diode (LED) yang dapat
mengeluarkan cahaya bila diberikan forward bias. Dioda jenis ini banyak
digunakan sebagai indikator dan display. Misalnya dapat digunakan untuk seven
segmen (display angka).
Dioda foto mempunyai sifat lain lagi, yang berkebalikan dengan LED ialah
akan menghasilkan arus listrik bila terkena cahaya. Besarnya arus listrik
tergantung dari besarnya cahaya yang masuk.
Dioda Kapasitansi Variabel yang disebut juga dioda varicap atau dioda
varactor. Sifat dioda ini ialah bila dipasangkan menurut arah terbalik akan
berperan sebagai kondensator. Kapasitansinya tergantung pada tegangan yang
masuk. Dioda jenis ini banyak digunakan pada modulator FM dan juga pada VCO
suatu PLL (Phase Lock Loop).
Untuk membuat penyearah pada power supply, di pasaran banyak terjual dioda
bridge. Dioda ini adalah dioda silicon yang dirangkai menjadi suatu bridge dan
dikemas menjadi satu kesatuan komponen. Di pasaran terjual berbagai bentuk
dioda bridge dengan berbagai macam kapasitasnya. Ukuran dioda bridge yang utama
adalah voltage dan ampere maksimumnya.
Banyak sekali penggunaan dioda dan secara umum dioda dapat digunakan antara
lain untuk:
1.Pengaman
2.Penyearah
3.Voltage regulator
4.Modulator
5.Pengendali frekuensi
6.Indikator
7.Switch
Thyristor, Triac dan Diac
Pada prinsipnya thyristor atau disebut juga dengan istilah SCR (Silicon
Controlled Rectifier) adalah suatu dioda yang dapat menghantar bila diberikan
arus gerbang (arus kemudi). Arus gerbang ini hanya diberikan sekejap saja sudah
cukup dan thyristor akan terus menghantar walaupun arus gerbang sudah tidak
ada. Ini berbeda dengan transistor yang harus diberi arus basis terus menerus.
Triac adalah thyristor yang bekerja untuk AC sedangkan diac akan menahan
arus kearah dua belah fihak, tetapi setelah tegangan melampaui suatu harga
tertentu, ia akan menghantar secara penuh.
Transistor
Komponen semiconductor selanjutnya adalah transistor, komponen ini boleh
dikata termasuk komponen yang susunannya sederhana bila dibandingkan dengan
Integrated Circuit.
Pada prinsipnya, suatu transistor terdiri atas dua buah dioda yang
disatukan. Agar transistor dapat bekerja, kepada kakikakinya harus diberikan
tegangan, tegangan ini dinamakan bias voltage. Basisemitor diberikan forward
voltage, sedangkan basiskolektor diberikan reverse voltage. Sifat transistor
adalah bahwa antara kolektor dan emitor akan ada arus (transistor akan
menghantar) bila ada arus basis. Makin besar arus basis makin besar
penghatarannya.
Berbagai bentuk transistor yang terjual di pasaran, bahan selubung
kemasannya juga ada berbagai macam misalnya selubung logam, keramik dan ada
yang berselubung polyester. Transistor pada umumnya mempunyai tiga kaki, kaki
pertama disebut basis, kaki berikutnya dinamakan kolektor dan kaki yang ketiga
disebut emitor.
Suatu arus listrik yang kecil pada basis akan menimbulkan arus yang jauh
lebih besar diantara kolektor dan emitornya, maka dari itu transistor digunakan
untuk memperkuat arus (amplifier).
Terdapat dua jenis transistor ialah jenis NPN dan jenis PNP. Pada
transistor jenis NPN tegangan basis dan kolektornya positif terhadap emitor,
sedangkan pada transistor PNP tegangan basis dan kolektornya negatif terhadap
tegangan emitor.
Transistor dapat dipergunakan antara lain untuk:
1.Sebagai penguat arus, tegangan dan daya (AC dan DC)
2.Sebagai penyearah
3.Sebagai mixer
4.Sebagai osilator
5.Sebagai switch
Uni Junktion Transistor (UJT)
Uni Junktion Transistor (UJT) adalah transistor yang mempunyai satu kaki
emitor dan dua basis. Kegunaan transistor ini adalah terutama untuk switch
elektronis. Ada Dua jenis UJT ialah UJT Kanal N dan UJT Kanal P.
Field Effect Transistor (FET)
Field Effect Transistor (FET) adalah suatu jenis transistor khusus. Tidak
seperti transistor biasa, yang akan menghantar bila diberi arus di basis,
transistor jenis FET akan menghantar bila diberikan tegangan (jadi bukan arus).
Kaki-kakinya diberi nama Gate (G), Drain (D) dan Source (S).
Beberapa Kelebihan FET dibandingkan dengan transistor biasa ialah antara
lain penguatannya yang besar, serta desah yang rendah. Karena harga FET yang
lebih tinggi dari transistor, maka hanya digunakan pada bagianbagian yang
memang memerlukan. Ujud fisik FET ada berbagai macam yang mirip dengan
transistor.
Seperti halnya transistor, ada dua jenis FET yaitu Kanal N dan Kanal P.
Kecuali itu terdapat beberapa macam FET ialah Junktion FET (JFET) dan Metal
Oxide Semiconductor FET (MOSFET).
MOSFET
Metal Oxide Semiconductor FET (MOSFET) adalah suatu jenis FET yang
mempunyai satu Drain, satu Source dan satu atau dua Gate. MOSFET mempunyai
input impedance yang sangat tinggi. Mengingat harga yang cukup tinggi, maka
MOSFET hanya digunakan pada bagian bagian yang benarbenar memerlukannya.
Penggunaannya misalnya sebagai RF amplifier pada receiver untuk memperoleh
amplifikasi yang tinggi dengan desah yang rendah.
Dalam pengemasan dan perakitan dengan menggunakan MOSFET perlu
diperhatiakan bahwa komponen ini tidak tahan terhadap elektrostatik,
mengemasnya menggunakan kertas timah, pematriannya menggunakan jenis solder
yang khusus untuk pematrian MOSFET.
Seperti halnya pada FET, terdapat dua macam MOSFET ialah Kanal P dan Kanal
N.
Integrated Circuit
Integrated Circuit (IC) sebenarnya adalah suatu rangkaian elektronik yang
dikemas menjadi satu kemasan yang kecil. Beberapa rangkaian yang besar dapat
diintegrasikan menjadi satu dan dikemas dalam kemasan yang kecil. Suatu IC yang
kecil dapat memuat ratusan bahkan ribuan komponen.
Bentuk IC bisa bermacam-macam, ada yang berkaki 3 misalnya LM7805, ada
yang seperti transistor dengan kaki banyak misalnya LM741.
Bentuk IC ada juga yang menyerupai sisir (single in line), bentuk lain
adalah segi empat dengan kaki-kaki berada pada ke empat sisinya, akan tetapi
kebanyakan IC berbentuk dual in line (DIL).
IC yang berbentuk bulat dan dual in line, kaki-kakinya diberi bernomor
urut dengan urutan sesuai arah jarum jam, kaki nomor SATU diberikan bertanda
titik atau takikan.
Setiap IC ditandai dengan nomor type, nomor ini biasanya menunjukkan jenis
IC, jadi bila nomornya sama maka IC tersebut sama fungsinya. Kode lain
menunjukkan pabrik pembuatnya, misalnya operational amplifier type 741 dapat
muncul dengan tanda uA741, LM741, MC741, RM741 SN72741 dan sebagainya.
Suatu kelompok IC disebut IC linear, antara lain IC regulator, Operational
Amplfier, audio amplifier dan sebagainya. Sedangkan kelompok IC lain disebut IC
digital misalnya NAND, NOR, OR, AND EXOR, BCD to seven segment decoder dan
sebagainya.
Jenis IC yang sekarang berkembang dan banyak digunakan adalah
Transistor-Transistor Logic (TTL) dan Complimentary Metal Oxide Semiconductor
(CMOS).
Jenis CMOS banyak terdapat di pasaran ialah keluarga 4000, misalnya 4049,
4050 dan sebagainya. Jenis TTL ditandai dengan nomor awal 54 atau 74. Prefix 54
menandakan persyaratan militer ialah mampu bekerja dari suhu 54 sampai 125C.
Sedangkan prefix 74 menandakan persyaratan komersial ialah mampu bekerja pada
suhu 0 sampai 70C.
Penomoran TTL dilakukan dengan 2, 3 atau 4 digit angka mengikuti
prefixnya, misalnya 7400, 74192 dan sebagainya. Huruf yang berada diantara
prefix dan suffix menandakan subfamilynya. Misalnya AS (Advance Schottkey),
ALS (Advance Low Power Schottkey), H (High Speed), L (Low Speed), LS (Low Power
Schottkey) dan S (Schottkey).
Apabila dibandingkan rangkaian dengan menggunakan transistor dengan
rangkaian menggunakan IC, cenderung penggunaan IC lebih praktis dan biayanya
relatif ebih ringan.
Pada saat ini sudah berkembang banyak sekali jenis IC, jenisnya sampai ratusan
sehingga tidak mungkin dibicarakan secara umum. Untuk menggunakan IC kita harus
mempunyai vademicum IC yang diterbitkan oleh pabrik-pabrik pembuatnya. Setiap
jenis IC mempunyai penjelasan sendiri-sendiri mengenai sifatnya dan cara
penggunaannya.
Apabila kita membuka lembaran vademicum IC, kita akan melihat berbagai
symbol IC logic. Arti symbol-symbol ini akan kita pelajari bila sudah mulai
eksperimen dengan IC digital.
Dengan mempelajari rangkaian suatu IC, yang terdiri atas begitu banyak
komponen, maka dapat kita bayangkan bahwa piranti tersebut praktis tidak
mungkin lagi dirangkai dengan menggunakan tabung-tabung elektron.